Wartadesa Cianjur // Selain Program Ketahanan Pangan (Ketapang), Tiap Desa juga memilik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan Warga dan bisa mengurangi kesenjangan ekonomi ketika BUMDes maupun Ketahanan Pangan berjalan dengan baik di tiap desanya.
BUMDes maupun Ketahanan Pangan bisa menjadi penggerak roda perekonomian desa secara mandiri. BUMDes bisa dijadikan unit usaha seperti pertanian,Perikanan, industri kreatif,pariwisata,dan layanan jasa. Seharusnya dengan adanya BUMDes juga program ketahanan pangan di tiap desa harusnya mampu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan bagi desa itu sendiri dan bisa menaikan Taraf ekonomi bagi masyarakat desa.
Program BUMDes dan Ketahanan pangan tersebut sebetulnya ada saling keterkaitan,dimana ketika program ketahan pangan berjalan dengan baik,tentunya dapat dipasarkan melalui BUMDes untuk menggulirkan perputaran roda perekonomian di desa tersebut,namun hal tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi dilapangan, seperti hanya di Kabupaten Cianjur, dimana banyaknya dugaan program ketahanan pangan dan juga BUMDes yang tidak berkembang malah banyak BUMDes yang mati suri, hal ini lah yang disesalkan Oleh Lembaga Forum Masyarakat Desa (FMD) Kabupaten Cianjur.
Eman Sulaeman Ketua FMD Mengatakan, seharusnya kedua program tersebut diharapakn bisa meningkatkan kemandirian perekonomian dan meningkatkan kemandirian serta kesejahteraan warga di tingkat lokal. Karena Ke-Dua program tersebut merupakan langkah penting dalam membangun ketahanan pangan yang mandiri,kokoh dan berkelanjutan di tiap desa nya,Terang Eman Sulaeman Ketua Forum Masyarakat Desa (FMD). Kepada Wartadesa,Rabu (30/10/2024)
" FMD sangat prihatin, Saat ini tidak sedikit BUMDes dan Program Ketahanan pangan diduga ada beberapa desa yang tidak berjalan, apalagi BUMDes dimana permodalan sudah turun tapi BUMDes tidak berjalan alias mati suri.Juga terkait Program ketahanan pangan yang tidak ada berkelanjutanya,baik ketahan pangan melalui ternak sapi,kambing,ternak unggas ataupun hal lainya. Hal tersebut terjadi di beberapa desa yang tidak berkembang malah tidak jelas peruntukanya,' Jelas Eman
Eman Sulaeman Bersama pengurus FMD lainya berharap, dengan adanya temuan ataupun dugaan permasalahan program BUMDes dan Ketahanan pangan yang tidak dirasakan oleh warga masyarakat." ini kan seharusnya menjadikan PR (Pekerjaan Rumah) yang harus bener-bener diperhatikan oleh dinas terkait,terutama pihak Inspektorat Kabupaten Cianjur untuk lebih serius lagi melakukan audit dan pengawasan sedetail mungkin, dimana kedua program tersebut mengunakan anggaran negara,dan hal tersebut jangan di anggap hal sepele, Pintanya
Sekjen FMD Wawan Kusmiran pun menambahkan, Program BUMDes bisa dijadikan keunggulan dalam menjalankan program-program sosial dan pembanguna yang bisa berorientasi pada kebutuhan lokal bagi warga masyarakat desa. BUMDes akan mampu meningkatkan perokonomian yang sesuai dengan kondisi dan potensi tiap desa masing-masing.
" Akan tetapi sangat disayangkan,fakta yang terjadi dilapangan justru masyarakat banyak yang tidak tahu yang terkait BUMDes, juga transfaransi anggaran ataupun modal BUMDes, dan lebih parah lagi banyak masyarakat tidak tahu jenis usaha BUMDes tersebut seperti apa dibeberapa desa," Ungkapnya
Wawan juga mengatakan ada juga BUMDes yang masih berjalan dan program ketahanan pangan yang berjalan juga berkembang dan dirasakan masyarakat di beberapa desa di wilayah Cianjur ini." Pada dasarnya FMD akan terus mengawal dan mengawasi program-program Desa maupun program lainya yang mengunakan Anggaran negara," kata Wawan
" Tidak lama lagi FMD akan memberikan laporan kepada pihak-pihak terkait termasuk ke Inspektorat yang terkait dua program tersebut di beberapa desa. Sampai saat ini FMD Juga terus terima aduan dari Warga masyarakat ditiap desanya," Tutup Wawan ** Abah Dri **