DaerahJawa

Pengamat Politik Sebut Bupati Cianjur Overlaping Soal Instruksinya Kepada Para Kader PDIP Untuk Melaporkan Instansi atau Kantor Yang Belum dimerahkan

Warta Desa
Sabtu, 20 Agustus 2022, Sabtu, Agustus 20, 2022 WAT
Last Updated 2023-10-02T12:38:27Z


WARTADESA - Adanya permintaan Bupati Cianjur Herman Suherman agar para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Cianjur,segera melaporkan instansi instansi atau Kantor pemerintahan yang belum melaksanakan instruksinya terkait bangunan dan kelengkapan kantor pemerintahan yang harus serba merah.

Instruksi tersebut diketahui diucapkan Bupati Cianjur Herman Suherman pada saat rapat koordinasi tiga pilar Partai PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu tepatnya Senin (25/07/2022) 

Hal ini mendapat tanggapan dari pengamat politik dan kebijakan publik sekaligus Direktur Politik Social and Local Goverment Studies (Poslogis),Asep Toha (Kang Asto).

Menurut Asto hal tersebut bentuk penyalahgunaan wewenang dia sebagai Bupati atau kepala daerah.

"Ini overlaping antara Herman sebagai Bupati dan herman sebagai kader PDIP. 

Walaupun tidak ada logo ataupun bentuk peraga Partai Politik, namun adanya perintah seperti ini, artinya sama saja dengan Herman memerintahkan penerapan simbol Partai Politik dan ini jelas dilarang," Kata Asto melalui rilis tertulisnya.Selasa (16/08/2022).yang dikutip dari infobanua.co.id

Asto mengatakan Kantor-kantor pemerintah itu harus netral dari simbol-simbol Parpol karena kantor pemerintah itu sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat.

"Makin ke sini, terlihat makin membabi buta Herman. Sementara tanggungjawabnya sebagai Bupati masih terlihat sangat buruk. Faktanya, Kabupaten Cianjur belum melakukan tata kelola yang baik meliputi delapan area," ucapnya.

Ia menjelaskan delapan area tersebut Yaitu perencanaan penganggaran, pengadaan barang serta jasa, tata kelola ASN, tata kelola aset daerah, optimalisasi pendapatan daerah, dan tata kelola keuangan desa. Yang Parahnya  terjadi penurunan sejak Cianjur dipimpin Herman.

"Problematika fasititas sosial dan fasilitas umum (Fasos dan Fasum), pengembang perumahan banyak yang belum menyerahkan ke pemerintah daerah, sertifikasi aset Pemkab baru 22 persen atau sekitar 300 bidang aset dari kurang lebih 1.500,"jelas Asto.

Masih katanya Ini semua terbukti dari hasil Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK yang malah menurun. Tahun 2021, dalam MCP KPK, Cianjur bernilai 67,41 atau urutan ke 17 dari 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat. Tahun 2022, turun drastis menjadi ke 25 dengan nilai 59. 

"Ini fakta ketidak becusan Herman dalam memimpin Cianjur ini.Tidak apa-apa mau memerahkan semua fasilitas juga silahkan, tetapi tolong imbangi dengan kinerja dan prestasi dalam membangun Cianjur ini. Jangan malah sebaliknya, perintah merahisasi, sementara tugas dia sebagai Bupati tidak dilaksanakan dengan baik,"tegasnya.

Kita buka fakta lain lanjut Asto, parameter adanya pembangunan adalah IPM. Cianjur walau ada kenaikan dari tahun 2020 yaitu 65,36 poin mejadi 65,56 poin di tahun 2021, tetapi tetap Cianjur ada di posisi akhir, artinya Cianjur masih predikat termiskin di Jawa Barat. Apa tidak malu herman sebagai Bupati dan sebelumnya jadi Plt, jika daerahnya masih termiskin, sementara libido politiknya tidak seimbang dengan kinerjanya.

"Jadi kami sarankan ke Bupati, tolong perbaiki kinerja pemerintahan dulu. Toh masyarakat juga akan auto ke Bupati apapun Parpolnya jika dia cerdas dalam memimpin Cianjur dan membawa Cianjur ini lebih maju. Namun jika sebaliknya, jangan heran jika kursi yang herman Suherman targetkan yaitu 12 kursi hanya diraih setengahnya saja. Sebab saya yakin, rakyat Cianjur udah pada melek,"kata Asto.

Diketahui sebelumnya ,Bupati Cianjur Herman Suherman meminta kepada para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cianjur agar segera melaporkan instansi instansi pemerintahan yang belum melaksanakan intruksi.

Intruksi tersebut Herman ungkapkan terkait bangunan dan kelengkapan kantor pemerintahan yang harus serba merah.

"Tolong dikasi tahu saya bilamana ada kantor Daerah dan Kantor Kecamatan serta Puskesmas yg belum merah beritahu saya," ucap Bupati Cianjur Herman Suherman dirapat koordinasi tiga pilar Partai PDI Perjuangan Cianjur pada Senin (25/7/2022).

Herman mengungkapkan,berdasarkan data untuk tingkat pemerintahan Desa (Pemdes) hanya tinggal 10 % yang belum merah. 

"Adapun kantor Desa yg belum merah tetapi masyarakat sudah merah dan baju merah sudah melekat dihati Masyarakat Kabupaten Cianjur," ujarnya.

Herman menyebut,dalam bidang politik dan penanganan di pemerintahan ia jabat sudah memasuki level 1 dan masuk zona merah.

"Artinya kekuatan kita sudah merah," ujarnya.

Herman berharap dalam pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan serentak pada 2024 nanti. PDIP Cianjur bisa meraih 12 sampai 20 kursi di parlemen.***EM

TrendingMore