Cianjur Wartadesa l WartaPolitan ll Wakil Bupati Cianjur Abi Ramzi membuka dialog Menata Cianjur Kita yang dilaksanakan oleh Fraksi Parta Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, laksanakan Diskusi bertemakan Menata Cianjur Kita, dipandu oleh Azis Muslim selaku moderator, dengan narasumber DR. Herlan Firmansyah dosen Universitas Suryakencana Cianjur, DR. Budi Rahayu Toyib Asisten Daerah II, dan Syauqi Robani Chairman Edelweiss Heltcare Group. Sedangkan Ketua Panitia adalah Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cianjur, Fuad Faisal.
Hadir dalam acara tersebut, selain Wakil Bupati Cianjur, Abdi Ramzi, juga para pejabat eselon 2, seluruh Anggota F-PKB, serta para kader PKB se Kabupaten Cianjur.
Sebelum membuka acara diskusi, Wakil Bupati Cianjur, Abdi Ramzi dalam sambutannya mengatakan, dirinya memilih maju dan memenangkan Pilkada tahun 2024 lalu dengan posisi sebagai Wakil Bupati Cianjur, karena memang masih banyak pekerjaan rumah dalam hal pembangunan.
"Contohnya adalah Indeks Pembangunan Masyarakat masih banyak yang perlu diperhatikan. Dan ini sesuai dengan jargon pembangunan Cianjur saat ini adalah Berjaya," katanya. Sabtu. (31/05/2025).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah menjelaskan, kekuasaan diperlukan untuk melakukan lompatan akselerasi pembangunan demi kesejahteraan masyarakat, dengan maksimalnya partisipasi luas.
"Politik sebagai seni pengambilan keputusan dan pendistribusian serta alokasi sumber daya. Disini sebagai politisi berperan sebagai penentu skala prioritasnya," kata pria yang akrab disapa Kang Lepi ini.
Tema Menata Cianjur Kita, lanjut Kang Lepi, karena adanya masalah rendahnya pendapatan per kapita masyarakat Cianjur dibanding pendapatan per kapita kabupaten/kita lainnya di Provinsi Jawa Barat. Yang kedua adalah minimnya pembangunan sumber daya manusia.
"Persoalan kurangnya lama sekolah anak didik di Kabupaten Cianjur juga persoalan lain yang wajib diperhatikan dalam kerangka pembangunan kita," imbuh dia.
Kang Lepi mengingatkan, angka kemiskinan di kabupaten Cianjur masih begitu tinggi. Hal ini sesuai dengan standar yang diterapkan oleh Bank Dunia yaitu 2,5 USD pendapatan per kapita.
"Uang terakhir rendahnya daya saing Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Jawa Barat. Investasi asing yang masuk cuma 326 Triliun. Kita butuh investasi lebih banyak, bila perlu kita gelar karpet merah buat para investor tersebut," pungkas Kang Lepi. (RE )